Dengan semakin populernya olahraga bouldering di Indonesia,
membuat fasilitas indoor climbing center menjadi tempat yang nyaman dan
meng-asyikan bagi para pemanjat untuk berlatih mengasah kemampuannya untuk
mencoba gerakan-gerakan sulit dalam menyelesaikan berbagai problem bouldering,
sebenarnya tidak banyak perbedaan antara berlatih di fasilitas indoor maupun
outdoor. Hanya saja apabila kondisi cuaca sedang hujan atau tidak ada
penerangan sama sekali ketika malam hari, berlatih dengan memanfaatkan fasilitas
indoor climbing center tentulah menjadi opsi yang terbaik seperti misalnya di
Bremgra Indoor Climbing Gym yang terletak di kawasan Cilenggang Serpong Kota
Tangerang Selatan. Dalam arttikel ini kita akan memberikan beberapa tips untuk
para pemanjat pemula ketika melakukan latihan bouldering di dalam ruangan atau
indoor.
1. Pemanasan
Melakukan pemanasan adalah hal penting sebelum melakukan latihan bouldering,
selain dapat membantu latihan kita menjadi lebih optimal, juga bisa mencegah
kita mengalami cidera persendian maupun cidera otot.
Pertama : Lakukan jogging singkat atau skipping untuk membantu fungsi jantung
memperlancar aliran darah ke seluruh tubuh.
Kedua : Perlahan regangkan leher, jemari, pergelangan tangan, siku, bahu,
punggung, pinggul, kaki, dan pergelangan kaki. Ingat, tujuannya adalah untuk
melenturkan persendian dan mengendurkan otot (lakukan juga setelah berolah
raga).
Ketiga : mulailah pemanjatan dari problem-problem yang mudah terlebih dahulu,
atau traversing menggunakan point yang mudah digenggam. Fokus pada kelancaran
dan efisiensi gerakan. Lalu secara bertahap coba naikan tingkat kesulitannya ke
grade yang lebih tinggi. Ambil banyak istirahat diantara sesi pemanjatan.
2. Berpikir sebelum melakukan gerakan
Pada panjat tebing dan bouldering pada khususnya, banyak orang salah menilai
bahwa olah raga ini banyak mengeluarkan tenaga. Memang tubuh manusia mempunyai
batasan kekuatan, akan tetapi segi teknik gerakan-lah yang menentukan mahir
atau tidaknya sorang pemanjat. Oleh karena itu untuk membangun kebiasaan yang
baik, dari awal cobalah untuk fokus pada teknik gerakan memanjat.
Sebelum melakukan pemanjatan sebuah problem bouldering, cobalah untuk
mengira-ngira gerakan apa yang diperlukan untuk menyelesaikan problem tersebut.
Buat rencana, tentukan tangan mana? pijakan kaki mana yang ingin digunakan? dan
untuk tujuan apa? Baru setelah itu buktikan lewat tindakan. Jika memang
ternyata tidak sesuai dengan apa yang kita perkirakan maka buat lagi
improvisasi gerakan yang lain, dan jangan malu atau takut untuk melakukan itu.
Jika masih gagal, lakukan introspeksi lagi dari gerakan mana yang tadi berhasil
dilakukan, dan mana yang tidak. Inilah yang akan kita lakukan berulang-ulang :
buat renca, buktikan lewat tidakan, dan introspeksi. Lakukan terus sampai tidak
ada kata bosan.
3. Perhatikan pemanjat lain
Akan sangat berguna jika kita memperhatikan pemanjat lain saat mereka mencoba
menyelesaikan problem mereka. Tapi jangan terperangkap untuk meniru cara mereka
dalam menyelesaikan sebuah problem, karena setiap orang punya kekuatan,
kelemahan, dan postur tubuh yang berbeda, dan teknik yang berbeda pula.
Disinilah indahnya olah raga bouldering, setiap pemanjat harus mencari cara nya
masing-masing.
Menyelesaikan problem adalah bagian utama dari olah raga bouldering, dan ada
banyak cara dan teknik untuk menyelesaikannya. Kalian pun nanti akan belajar
dan mengerti bahwa tidak ada hal yang lebih menyenangkan dari pada
menerka-nerka solusi cerdik apa yang harus digunakan untuk menaklukan sebuah
problem bouldering meskipun tahu kita tidak sanggup untuk menaklukannya.
4. Fokus pada keseimbangan
Keseimbangan adalah perekat yang menyatukan seluruh aspek teknik pemanjatan.
Keseimbangan yang baik serta cara memposisikan tubuh yang tepat akan
memungkinkan para pemanjat berbakat untuk melakukan gerakan yang tidak mungkin
dilakukan oleh pemanjat lain.
Dalam olah raga panjat, keseimbangan dapat di definisikan seperti sebuah
hubungan antara berat tubuh yang terkonsentrasi di daerah bagian bawah pusar
dengan posisi tangan dan tumpuan kaki si pemanjat.
Kita dituntut untuk tetap mengontrol setiap gerakan, sementara tangan kita
meraih point yang harus digenggam, tubuh kita harus tetap dalam keadaan stabil.
Ada banyak situasi yang harus dihadapi ketika kita coba untuk melakukan gerakan
selanjutnya, tapi apabila tubuh kita goyah tak terkendali setiap kali kita
mencoba untuk memindahkan tangan, maka kita harus lebih memperhatikan posisi
tubuh dan keseimbangan badan.
5. Gali kelemahan anda
Berhasil atau tidaknya seorang pemanjat dalam menyelesaikan problem bouldering
dapat dilihat dari banyak faktor, akan tetapi sayangnya faktor yang menjadi
penghambat tidak dapat langsung terlihat. Contoh : Seorang pemanjat sedang
berjuang keras untuk menyelesaikan gerakannya pada sebuah problem yg memiliki
rute overhang, dan dia memiliki kendala saat bergantungan pada pegangan yang
kecil dan tak bisa melakukan gerakan selanjutnya. Kemudian insting nya mulai
menyalahkan kelemahan jemarinya karena tidak sanggup untuk mencengkram
genggaman kecil tersebut, akan tetapi itu hanyalah sebagai kemungkinan dari
kelemahan si pemanjat, bisa juga dari faktor posisi kaki yang tidak mantap
sehingga menghambat pemanjat untuk melakukan gerakan berikutnya.
Kebanyakan pemanjat cenderung lebih menyukai untuk melakukan gerakan-gerakan
yang dianggap mudah, dan lebih sering menghabiskan sesi latihan dengan
menyelesaikan problem bouldering yg sesuai dengan kemampuannya. Namun hal ini
pula yang menjadi pemicu kelemahan kita. Dan apabila diabaikan, sudah pasti
akan berimbas pada menurunnya kemampuan kita.
Apabila kita sudah mengetahui kelemahan kita sendiri, maka selanjutnya adalah
memanfaatkan waktu luang yang ada dan berusaha fokus untuk melatih bagian yang
kita anggap lemah, karena hal itu membutuhkan usaha yang besar agar kita bisa
mengecap manisnya hasil dari kerja keras kita sendiri. Terutama bagi para
pemanjat yang mempunyai sedikit waktu luang untuk latihan.
6. Be safe
Lakukan pemanasan dengan baik. Kita akan mampu memanjat dengan baik dalam
durasi waktu yang lama. Dan bisa mengurangi resiko cidera sendi dan otot.
Jangan berjalan atau berdiri di area pemanjatan. Juga biasakan bagi para
pemanjat untuk menge-cek terlebih dahulu Landing Area sebelum melompat turun.
Jatuhlah secara benar, mendaratlah menggunakan kedua kaki dan berguling ke
samping jika memang perlu.
7. Tetap tenang dan jangan frustasi
Ketika seorang pemanjat mengalami jalan buntu atau situasi
sulit kemudian mengatasinya dengan cara mengeluarkan seluruh kemampuan fisiknya
untuk menyelesaikan problem tersebut dengan baik, itu sangatlah jarang terjadi.
Bisa saja kesulitan itu terjadi karena kita agak sedikit panik, mungkin saja
karena kita mengabaikan pijakan kaki atau genggaman tangan yang memungkinkan
kita bisa berada dalam posisi tubuh yang nyaman. Ketika kita melakukan olah
raga bouldering cobalah berusaha untuk tenang dan santai, apabia kita merasakan
tubuh kita mulai bergetar, tariklah nafas dalam-dalam dan pikirkan baik-baik
pada gerakan yang akan kita pilih. Hal terburuk apa yang akan terjadi
selanjutnya? Jangan jadikan kesulitan ini membuat kita frustasi, bersabar, dan
nikmati proses dari penyelesaian problem bouldering ini.
8. Jangan mengkhawatirkan tingkat kesulitan
Setiap pemanjat mempunyai kekuatan dan kelemahan yang
berbeda, dan tingkat kesulitan suatu problem hanyalah perkiraan yang mengindikasikan
problem mana yang kita sanggup selesaikan dengan baik, dan jangan jadikan itu
fokus utama dari latihan rutin kita. Ingat Bung!! Kita tidak dinilai
menggunakan angka!!!
9. Latihan sirkuit
Sirkuit adalah kumpulan dari problem bouldering yang
memiliki kesulitan yang sama. Konsep asli sirkuit sendiri bermula dari daerah Fontainebleau
negara Prancis dimana para pamanjat disana terinspirasi untuk menggabungkan
puluhan problem bouldering dengan tujuan untuk membangun daya tahan tubuh para
pemanjat. Dan saat ini kebanyakan indoor climbing center menggabungkan setiap
problem menjadi sebuah sirkuit yang dapat dibedakan dengan warna untuk
masing-masing problem.
10. Boulder outdoor
Sesekali cobalah untuk berlatih bouldering di tebing
sungguhan, sungguh itu adalah sebuah pengalaman yang sangat luar biasa. Disana
kita akan merasakan hembusan angin nan sejuk, kasarnya bebatuan alam, serta berbagai
macam problem yang sudah disediakan oleh alam untuk kita berlatih.