10 TIPS BERLATIH OLAH RAGA BOULDERING

14.58.00 yusep pelano 0 Comments

Dengan semakin populernya olahraga bouldering di Indonesia, membuat fasilitas indoor climbing center menjadi tempat yang nyaman dan meng-asyikan bagi para pemanjat untuk berlatih mengasah kemampuannya untuk mencoba gerakan-gerakan sulit dalam menyelesaikan berbagai problem bouldering, sebenarnya tidak banyak perbedaan antara berlatih di fasilitas indoor maupun outdoor. Hanya saja apabila kondisi cuaca sedang hujan atau tidak ada penerangan sama sekali ketika malam hari, berlatih dengan memanfaatkan fasilitas indoor climbing center tentulah menjadi opsi yang terbaik seperti misalnya di Bremgra Indoor Climbing Gym yang terletak di kawasan Cilenggang Serpong Kota Tangerang Selatan. Dalam arttikel ini kita akan memberikan beberapa tips untuk para pemanjat pemula ketika melakukan latihan bouldering di dalam ruangan atau indoor.



1. Pemanasan
Melakukan pemanasan adalah hal penting sebelum melakukan latihan bouldering, selain dapat membantu latihan kita menjadi lebih optimal, juga bisa mencegah kita mengalami cidera persendian maupun cidera otot.

Pertama : Lakukan jogging singkat atau skipping untuk membantu fungsi jantung memperlancar aliran darah ke seluruh tubuh.

Kedua : Perlahan regangkan leher, jemari, pergelangan tangan, siku, bahu, punggung, pinggul, kaki, dan pergelangan kaki. Ingat, tujuannya adalah untuk melenturkan persendian dan mengendurkan otot (lakukan juga setelah berolah raga).

Ketiga : mulailah pemanjatan dari problem-problem yang mudah terlebih dahulu, atau traversing menggunakan point yang mudah digenggam. Fokus pada kelancaran dan efisiensi gerakan. Lalu secara bertahap coba naikan tingkat kesulitannya ke grade yang lebih tinggi. Ambil banyak istirahat diantara sesi pemanjatan.

2. Berpikir sebelum melakukan gerakan
Pada panjat tebing dan bouldering pada khususnya, banyak orang salah menilai bahwa olah raga ini banyak mengeluarkan tenaga. Memang tubuh manusia mempunyai batasan kekuatan, akan tetapi segi teknik gerakan-lah yang menentukan mahir atau tidaknya sorang pemanjat. Oleh karena itu untuk membangun kebiasaan yang baik, dari awal cobalah untuk fokus pada teknik gerakan memanjat.

Sebelum melakukan pemanjatan sebuah problem bouldering, cobalah untuk mengira-ngira gerakan apa yang diperlukan untuk menyelesaikan problem tersebut. Buat rencana, tentukan tangan mana? pijakan kaki mana yang ingin digunakan? dan untuk tujuan apa? Baru setelah itu buktikan lewat tindakan. Jika memang ternyata tidak sesuai dengan apa yang kita perkirakan maka buat lagi improvisasi gerakan yang lain, dan jangan malu atau takut untuk melakukan itu. Jika masih gagal, lakukan introspeksi lagi dari gerakan mana yang tadi berhasil dilakukan, dan mana yang tidak. Inilah yang akan kita lakukan berulang-ulang : buat renca, buktikan lewat tidakan, dan introspeksi. Lakukan terus sampai tidak ada kata bosan.

3. Perhatikan pemanjat lain
Akan sangat berguna jika kita memperhatikan pemanjat lain saat mereka mencoba menyelesaikan problem mereka. Tapi jangan terperangkap untuk meniru cara mereka dalam menyelesaikan sebuah problem, karena setiap orang punya kekuatan, kelemahan, dan postur tubuh yang berbeda, dan teknik yang berbeda pula. Disinilah indahnya olah raga bouldering, setiap pemanjat harus mencari cara nya masing-masing.

Menyelesaikan problem adalah bagian utama dari olah raga bouldering, dan ada banyak cara dan teknik untuk menyelesaikannya. Kalian pun nanti akan belajar dan mengerti bahwa tidak ada hal yang lebih menyenangkan dari pada menerka-nerka solusi cerdik apa yang harus digunakan untuk menaklukan sebuah problem bouldering meskipun tahu kita tidak sanggup untuk menaklukannya.

4. Fokus pada keseimbangan
Keseimbangan adalah perekat yang menyatukan seluruh aspek teknik pemanjatan. Keseimbangan yang baik serta cara memposisikan tubuh yang tepat akan memungkinkan para pemanjat berbakat untuk melakukan gerakan yang tidak mungkin dilakukan oleh pemanjat lain.

Dalam olah raga panjat, keseimbangan dapat di definisikan seperti sebuah hubungan antara berat tubuh yang terkonsentrasi di daerah bagian bawah pusar dengan posisi tangan dan tumpuan kaki si pemanjat.

Kita dituntut untuk tetap mengontrol setiap gerakan, sementara tangan kita meraih point yang harus digenggam, tubuh kita harus tetap dalam keadaan stabil. Ada banyak situasi yang harus dihadapi ketika kita coba untuk melakukan gerakan selanjutnya, tapi apabila tubuh kita goyah tak terkendali setiap kali kita mencoba untuk memindahkan tangan, maka kita harus lebih memperhatikan posisi tubuh dan keseimbangan badan.

5. Gali kelemahan anda
Berhasil atau tidaknya seorang pemanjat dalam menyelesaikan problem bouldering dapat dilihat dari banyak faktor, akan tetapi sayangnya faktor yang menjadi penghambat tidak dapat langsung terlihat. Contoh : Seorang pemanjat sedang berjuang keras untuk menyelesaikan gerakannya pada sebuah problem yg memiliki rute overhang, dan dia memiliki kendala saat bergantungan pada pegangan yang kecil dan tak bisa melakukan gerakan selanjutnya. Kemudian insting nya mulai menyalahkan kelemahan jemarinya karena tidak sanggup untuk mencengkram genggaman kecil tersebut, akan tetapi itu hanyalah sebagai kemungkinan dari kelemahan si pemanjat, bisa juga dari faktor posisi kaki yang tidak mantap sehingga menghambat pemanjat untuk melakukan gerakan berikutnya.

Kebanyakan pemanjat cenderung lebih menyukai untuk melakukan gerakan-gerakan yang dianggap mudah, dan lebih sering menghabiskan sesi latihan dengan menyelesaikan problem bouldering yg sesuai dengan kemampuannya. Namun hal ini pula yang menjadi pemicu kelemahan kita. Dan apabila diabaikan, sudah pasti akan berimbas pada menurunnya kemampuan kita.

Apabila kita sudah mengetahui kelemahan kita sendiri, maka selanjutnya adalah memanfaatkan waktu luang yang ada dan berusaha fokus untuk melatih bagian yang kita anggap lemah, karena hal itu membutuhkan usaha yang besar agar kita bisa mengecap manisnya hasil dari kerja keras kita sendiri. Terutama bagi para pemanjat yang mempunyai sedikit waktu luang untuk latihan.

6. Be safe
Lakukan pemanasan dengan baik. Kita akan mampu memanjat dengan baik dalam durasi waktu yang lama. Dan bisa mengurangi resiko cidera sendi dan otot.

Jangan berjalan atau berdiri di area pemanjatan.
Juga biasakan bagi para pemanjat untuk menge-cek terlebih dahulu Landing Area sebelum melompat turun.

Jatuhlah secara benar, mendaratlah menggunakan kedua kaki dan berguling ke samping jika memang perlu.

7. Tetap tenang dan jangan frustasi
Ketika seorang pemanjat mengalami jalan buntu atau situasi sulit kemudian mengatasinya dengan cara mengeluarkan seluruh kemampuan fisiknya untuk menyelesaikan problem tersebut dengan baik, itu sangatlah jarang terjadi. Bisa saja kesulitan itu terjadi karena kita agak sedikit panik, mungkin saja karena kita mengabaikan pijakan kaki atau genggaman tangan yang memungkinkan kita bisa berada dalam posisi tubuh yang nyaman. Ketika kita melakukan olah raga bouldering cobalah berusaha untuk tenang dan santai, apabia kita merasakan tubuh kita mulai bergetar, tariklah nafas dalam-dalam dan pikirkan baik-baik pada gerakan yang akan kita pilih. Hal terburuk apa yang akan terjadi selanjutnya? Jangan jadikan kesulitan ini membuat kita frustasi, bersabar, dan nikmati proses dari penyelesaian problem bouldering ini.

8. Jangan mengkhawatirkan tingkat kesulitan
Setiap pemanjat mempunyai kekuatan dan kelemahan yang berbeda, dan tingkat kesulitan suatu problem hanyalah perkiraan yang mengindikasikan problem mana yang kita sanggup selesaikan dengan baik, dan jangan jadikan itu fokus utama dari latihan rutin kita. Ingat Bung!! Kita tidak dinilai menggunakan angka!!!

9. Latihan sirkuit
Sirkuit adalah kumpulan dari problem bouldering yang memiliki kesulitan yang sama. Konsep asli sirkuit sendiri bermula dari daerah Fontainebleau negara Prancis dimana para pamanjat disana terinspirasi untuk menggabungkan puluhan problem bouldering dengan tujuan untuk membangun daya tahan tubuh para pemanjat. Dan saat ini kebanyakan indoor climbing center menggabungkan setiap problem menjadi sebuah sirkuit yang dapat dibedakan dengan warna untuk masing-masing problem.

10. Boulder outdoor
Sesekali cobalah untuk berlatih bouldering di tebing sungguhan, sungguh itu adalah sebuah pengalaman yang sangat luar biasa. Disana kita akan merasakan hembusan angin nan sejuk, kasarnya bebatuan alam, serta berbagai macam problem yang sudah disediakan oleh alam untuk kita berlatih.

0 komentar: